Jumat, 05 Mei 2017

pengaruh dari perkembangan tarekat tasawuf pada masa dinasti safawiyah- UH 3




Pengaruh  dari perkembangan tarekat tasawuf pada masa dinasti safawiyah
Hasil gambar untuk "safi ad-din"
Safi Ad-Din
            Dinasti safawiyah adalah dinasti yang lahir karena suatu gerakan tarekat  yang bernama tarekat safawiyah karena diambil dari nama pendirinya yaitu Safi Ad-Din yang dimana memilih jalan hidupnya sebagai seorang sufi dan menekuni serta mengajarkan ilmu tasawuf kepada pengikutnya. Tarekat sendiri adalah jalan atau metode, sedangkan tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa, menjernihan akhlaq, membangun lahir dan batin serta untuk memporoleh kebahagian yang abadi.
            Tarekat safawiyah yang diajarkan pada awalnya hanyalah berupa ajaran tasawuf murni yang mengajarkan agama kepada pengikut-pengikutnya dan memerangi orang-orang yang mereka sebut ahli-ahli bid`ah. Namun lama kelamaan tarekat ini berkembang dari konsep  pemikiran keagamaan menjadi pemikiran politik-keagamaan dalam gerakan Tarekat Safawi. Oleh karena kecintaannya pada tasawuf itulah gerakan ini juga ingin menyebarkan ajaran mereka.
            Terlebih pada masa pemerintahan syekh junid, para pengikut tarekat ini lebih gencar dalam melakukan dakwah dan mempunyai kecenderungan kepada politik dan kekuasaan. Mereka memanfaatkan keduanya untuk memudahkan gerakan penyebaran ajaran tasawuf, yang berakibat pada timbulnya penolakan-penolakan dari berbagai golongan seperti yang dilakukan oleh negara-negara tetangga yang beragama kristen.
oleh karena itu, pada masa itu para pengikut mereka diajarkan militer sehingga banyak dari mereka yang menajadi tentara yang teratur dan menentang orang-orang yang tidak mau mengikuti ajaran mereka dan orang-orang yang bermazhab selain syi`ah karena dinasti safawiyah ini adalah dinasti yang beraliran syi`ah.
Berbagai konflik pun terjadi seperti yang terjadi pada salah satu penguasa bangsa turki pada saat itu, yaitu kara koyunlu dan orang Georgia dan Kaukasus karena  dihadapkan pada kenyataan bahwa gerakan tersebut telah memasuki wilayah Kaukasus Utara. Dengan kata lain penguasa Syirwanid menganggap gerakan Syeikh Junaid sebagai gerakan pencaplokan terhadap wilayahnya. Maka terjadilah pertempuran antara Syekh Junaid dan penguasa Syirwanid, yang mengakibatkan terbunuhnya Syekh Junaid.
Pada masa ismail bin haidar, gerakan-gerakan perluasan wilayah itu lebih kepada ambisinya dalam merebut kekuasaan dan pendirian gerakan sosial-politik keagamaan untuk mendirikan negara dengan berbasis doktrin syi`ah duabelas sebagai mazhab negara, dan untuk mendukung itu ia membentuk suatu pasukan yang bernama Qizilbash (baret merah).
Untuk memupuk kesetiaan pasukan qizilbash itu, ia melakukan berbagai langkah seperti menyatakan bahwa dirinya adalah keturunan Imam Musa al-Kazim dan Ismail pun menyatakan dirinya sebagai wakil imam gaib, al-Mahdi selain itu, Ismail ibn Haidar juga menyatakan dirinya memiliki sifat ketuhanan serta meyakinkan dirinya kepada pengikutnya bahwa dirinya titisan Tuhan.

Hasil gambar untuk kota isfahan di persia pada masa dinasti safawiyah

                                     Kompleks maidah imam di Isfahan, Iran
Kecintaan dan  pada sesuatu memang seringkali menimbulkan rasa untuk memiliki dan kekuatan untuk berkuasa atasnya. Seperti yang dilakukan oleh orang-orang terdahulu pada masa dinasti safawiyah yang berawal dari sebuah ajaran agama murni kemudian berkembang sangat pesat yang dimana tidak hanya melakukan kegiatan untuk memyebarkan ajaran agama tapi juga ingin menguasai suatu daerah dan memerangi orang yang mengingkarinya, yang pada akhirnya menjadi suatu dinasti atau kerajaan yang besar dan berperadaban tinggi dengan  salah satu contoh peninggalannya adalah kota isfahan yang megah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar