Minggu, 07 Mei 2017

artikel: pasukan elit utsmaniyah:JANISSARI

Pasukan Elit Utsmaniyah: Janissari

            Siapa yang tidak tahu tentang keberhasilannya sultan mehmed II yang bergelar Muhammad Al-fatih dalam menakhlukan konstantinopel yang selama berabad-abad tidak dapat ditakhlukan. Salah satu rahasia keberhasilannya ternyata karena kualitas pasukan yang ikut berperang bersamanya, yaitu pasukan yang bernama janissari.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSuv6AaXQ2KiBDDzw9MonmFRnexWBIrQFn05daa8tsHh7Fbd6Zr0NqMj8Sqmp3KuJaupj_GHBd2mcIiKE-OGD_IjA03E8zlQgl-MVDEUURxFStZqoIkex4bf4tgJgxmy6nmB6BRorcveq7/s320/            Pasukan yang dibentuk oleh sultan murad I ini pada awalnya berisikan para tawanan perang, namun sultan mempunyai ide untuk merekrut anggota baru yang berasal dari anak-anak usia 8-20 tahun. Hal ini bertujuan agar mereka bisa diajarkan al-quran, militer dan doktrin kesetiaan pada kekhalifahan sejak dini. Pasukan yang memiliki arti pasukan baru ini memang terkenal akan kesetiaan, ketakwaan dan keberaniannya. Latar belakang dari pendirian tentara ini adalah karena pada saat itu pasukan ottoman yang berasal dari berbagai klan yang ksetiaannya dipertanyakan dan permintaan terhadap harta rampasan perang yang besar.
            Pakaian khas Janisari adalah sejenis long musket yang dinamakan Ak Börk . Ciri khasnya adalah topinya yang memakai tutup kain dari depan ke belakang leher, menyerupai sorban. Banyak yang berpendapat bahwa janissari adalah pasukan elit pertama di dunia yang menggunakan senapan, karena pada saat itu di utsmaniyah memang banyak terdapat mesiu dimmana pada waaktu itu di di tempat lain jarang ada.

http://www.globalmuslim.web.id
Banyak sekali prestasi yang telah di torehkan pasukan ini yang mengharumkan nama islam. Diantaranya adalah perannya dalam keberhasilan meenaklukan konstatinopel tahun 1453 dibawah pimpinan muhammad al-fatih yang dimana pada saat itu bizantium merupakan negara besar dan mempunyai pertahanan yang kuat berupa tembok tebal yang mengelilingi kota serta selama beratus-ratus tahun tidak tertembus. kemenangan ini diraih karena dipimpin oleh pemimpin yang shaleh, dan didunkung oleh tentara pilihan yang bertakwa,berani dan setia.
Apakah anda pernah mendengar tentang drakula? Ternyata nama itu diambil dari nama seorang pangeran wallachia yang bernama Vlad Ţepeş yang bergelar vlad III. Dia adalah pemimpin yang sangat kejam karena menghukum orang dengan cara menyula yaitu metode pembunuhan dengan cara menusukkan tiang pancang sebesar lengan orang dewasa ke bagian dubur korbannya dan mendirikan pancang tersebut. Kita membahas tentang pengeran wallachia itu karena kekahalannya dalam melawan pasukan janissari menjadi prestasi besar bagi janissari juga.

Hasil gambar untuk vlad tepes
vlad tepes

Kenapa vlad tepes dapat terlibat peperangan dengan sultan mehmed II dan janissari? Hal ini karena dia dan adiknya (radu) yang pada awalnya belajar ke ottoman sudah tidak suka dengan utsmaniyah karena wataknya yang keras kepala dan kasar membuatnya dihukum sedangkan adiknya dengan cepat bergaul dengan anak sultan dan dekat dengan sultan mehmed II serta di juluki Radu cel Frumos, atau Radu yang Tampan. Dan yang menariknya adalah yang mengalahkan dia waktu itu adalah adiknya sendiri yaitu Radu yang saat itu menjadi pemimpin Janisari.
Namun sayangnya pada akhirnya pasukan ini harus dibubarkan. Kenapa sultan membubarkan pasukan ini padahal kekuatan dan kontribusi mereka dalam menjaga keamanan utsmaniyah sangat besar. Hal ini disebabkan karena keserakahan, karena pasukan janissari merasa bahwa kontribusi dan pengaruh mereka yang besarterhadap kerajaan membuat mereka menuntut untuk kehidupan yang lebih baik. Mereka menolak jika sultan ingin melaksanakan modernisasi tentara, lalu sistem perekrutan tentara menjadi tidak asli lagi karena banyhak dari mereka yang memasukkan anak-anak mereka kedalamnya tanpa melewati seleksi dan latihan militer yang sesuai standar.
Akhirnya pada 1449 mereka memberontak untuk pertama kalinya, menuntut upah lebih tinggi dari yang mereka peroleh. Mereka pun berubah menjadi ancaman serius bagi kesultanan, dan mereka dinilai sudah tidak efektif lagi dalam menghadapi kekuatan eropa. Lalu akhirnya terjadilah insiden Auspicious (Vaka-i Hayriye) pada Juni 1826, yang mengakhiri riwayat Janissari untuk selama-lamanya.
Kejadian yang terjadi pada masa dan atas perintah sultan mahmud II ini mengeluarkan fatwa bahwa dia akan melakukan modernisasi tentara untuk melawan eropa. Pasukan janissari pun memberontak, tapi karena mahmud II yang sudah menyiapkan pasukan kavaleri sipahi untuk menangani janissari, akhirnya janissari yang belum siap bertempur dengan pasukan kavaleri yang sudah berpakaian tempur lengkap akhirnya dapat dikalahkan dan mereka dibunuh di barak-barak mereka.

Sumber:
-          islamidia.com
-          www.globalmuslim.web.id
-          id.wikipedia.org/wiki/Vlad
-          forum.detik.com
-          pasukanottoman.wordpress.com
-          ma3dhy.blogspot.co.id



Tidak ada komentar:

Posting Komentar