Sabtu, 06 Mei 2017

artikel: misteri pembangunan mesir kuno

Misteri Pembangunan Piramida Mesir Kuno



Hasil gambar untuk piramida mesir


Jika kita membicarakan tentang sejarah mesir kuno, pasti tidak akan lepas dari pembahasan tentang bangunan yang menjadi  salah satu dari 7 keajaiban dunia yaitu piramida mesir kuno. Jika dilihat dari kemegahan bangunannya, banyak dari kita yang bertanya bagaimana orang-orang mesir kuno membangunnya. Karena bangunannya yang berbentuk limas segi 4 dengan tinggi ratusan meter serta terbuat dari batu-batu raksasa dengan berat berton-ton itu tidak mudah dilakukan untuk orang-orang zaman dahulu dengan teknologi yang sangat terbatas.
Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengungkap misteri ini. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Daniel Bonn dari University of Amsterdam dalam hasil riset yang bakal terbit di jurnal Physical Review Letter, Rabu (29/4). Dia mengatakan bahwa cara orang-orang mesir kuno dalam mengangkut batu-batu besar itu dengan cara ditarik oleh ratusan orang dengan gerobak kuno. Pertanyannya, bagaimana cara menarik gerobak di tengah gurun pasir? karena pasti akan menimbulkan gundukan di bagian depan gerobak, dan berapa banyak orang yang di butuhkan untuk menariknya?
Ternyata orang-orang mesir kuno membasahi dahulu pasir yang akan dipakai sebagai jalur penarikan gerobak-gerobak batu. Hal ini dibuktikan oleh bonn melalui sebuah penelitia. Dalam penelitiannya, Bonn melakukan percobaan di laboratorium menggunakan miniatur gerobak Mesir Kuno dan wadah berisi pasir yang telah dikeringkan. Air yang dituang pada pasir membuat pasir tersebut seperti memadat dan kaku sehingga  memudahkan benda bergerak di atasnya. Dalam hal ini air tesebut memiliki fungsi seperti lem."Saya terkejut bahwa total gaya tarik bisa dikurangi hingga 50 persen," kata Bonn seperti dikutip Washington Post, Senin (27/4).
Karena memadatnya pasir membuat pekerja yang dibutuhkan untuk mengerjakan penarikan ini dapat berkurang hingga setengahnya. Penelitiannya didukung oleh sejumlah bukti berupa ditemukannya lukisan di kuburan Djehutihotep. Lukisan itu menggambarkan adanya percikan warna abu-abu dan oranye dengan orang yang berdiri di depan gerobak sambil menyiramkan air. Lukisan itu sebelumnya telah memicu banyak perdebatan.


Hasil gambar untuk lukisan di kuburan djehutihotep.

                                        lukisan di kuburan Djehutihotep.

Dan untuk bahan penyusunnya ternyata tidak dibangun dengan menyusun banyak batu melainkan menggunakan tanah liat yang dicampur dengan berbagai bahan dan dipanaskan hingga berbentuk dan bertekstur seperti batu. Guna memudahkan membawa material tersebut ke lokasi piramida, campuran tanah liat tersebut ditaburi dengan zat garam, setelah agak mencair barulah tanah liat tersebut diangkut dan ditempatkan dalam cetakan kayu yang telah dipersiapkan.
Penelitian ini dilakukan oleh Profesor Davidovits yang menggunakan nanoteknologi dan membuktikan bahwa terdapat kandungan air pada batuan piramida yang seharusnya tidak ditemukan pada batu alami. Hal ini ternyata sudah jelas tertuang di al-quran dalam Surat Al Qashash ayat 38: Yang artinya, “Dan berkata Firaun: “Wahai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta”

Hasil gambar untuk Skema proses pembangunan Piramida Agung Giza yang dipaparkan oleh Prof. Davidovits (image: philipcoppens.com)

   Skema proses pembangunan Piramida Agung Giza yang dipaparkan oleh Prof. Davidovits                                                                   (image: philipcoppens.com)
Sumber:
·         nationalgeographic.co.id
·         sains.kompas.com
·         www.cerpen.co.id
·         www.kompasiana.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar